Saturday, August 30, 2008

Doa Puasa dibulan Ramadhan.

Yaa Allah! Jadikanlah puasaku sebagai puasa orang-orang yang benar-benar berpuasa. Hapuskanlah dosaku wahai Tuhan sekalian alam. "Ya Allah, dekatkan aku kepada keredaan Mu dan jauhkan aku daripada kemurkaan serta balasan Mu. Berilah aku kemampuan membaca ayat-ayat Mu dengan rahmat Mu, wahai Tuhan Maha Pengasih" “Ya Allah berilah kekuatan kepada ku untuk melaksanakan perintah Mu dan berilah aku kemanisan melaksanakan ibadahmu. Berilah aku kekuatan untuk melahirkan kesyukuran dengan kemuliaan Mu. Dan jagalah aku dengan jagaan dan perlindungan Mu, wahai Tuhan Maha Melihat.” “Ya Allah, tempatkan aku di kalangan orang yang sentiasa memohon keampunan. jadikan aku di kalangan orang yang menang di sisi Mu. “Ya Allah, tanamkan dalam diri ku kecintaan melakukan kebaikan dan kebencian melakukan perbuatan maksiat serta fasik. Ya Allah jauhkan ku daripada kemurkaan Mu dan seksaan api neraka, dengan pertolongan Mu wahai Tuhan yang menolong orang memerlukan pertolongan.” “Ya Allah, bersihkan diri ku daripada kekotoran dan kehinaan. Berilah kemampuan kepada ku untuk bertakwa dan bergaul dengan orang baik, dengan bantuan Mu wahai Tuhan yang Maha Penyayang lagi Maha Mengasihani.” “Ya Allah, berilah kemampuan kepada ku untuk menjalani kehidupan seperti mana kehidupan orang baik. Jauhkan bagi ku kehidupan orang yang melakukan kejahatan. Lindungilah aku dengan rahmat Mu hingga ke alam akhirat, wahai Tuhan sekalian alam.” bimbinglah aku serta anggota ku untuk mengikuti segala ajaran Mu, dengan cahaya Mu wahai penerang hati orang-orang yang beriman.” “Ya Allah, bukakan bagi ku pintu-pintu syurga dan tutupkan bagiku pintu-pintu neraka. Berilah kemampuan kepada ku untuk membaca ayat-ayat suci al-Quran, wahai pemberi ketenangan dalam hati orang beriman.” “Ya Allah, berilah aku petunjuk untuk mendapat keredaan Mu. Janganlah engkau biarkan nafsu syaitan menguasai diri ku. Jadikan syurga tempat tinggal dan istirehat bagi ku, wahai Tuhan yang Maha mengabulkan permintaan.” “Ya Allah, berilah rezeki berbentuk ganjaran Lailatul Qadar kepada ku, maafkanlah aku dan hapuskan dosa serta kesalahan ku, wahai Tuhan Maha Penyayang kepada hamba soleh.” “Ya Allah, jadikan puasa ku disertai dengan rasa syukur dan diterima oleh Mu Ya Allah..”

Thursday, August 28, 2008

Dakwah Chatting

Franklin baru bersyahadat sebulan yang lalu. Dia sekarang mengaji dengan saya. Subhanallah, baru pekan pertama menjadi Muslim, pemuda hispanic ini sudah membawa 2 orang temannya masuk Islam



Franklin baru bersyahadat sebulan yang lalu. Dia sekarang aktif mengikuti kajian Islam pada The Islamic Forum for new / non Muslims yang asuh di Islamic Cultural Center. Subhanallah, pekan pertama dia menjadi Muslim, pemuda hispanic (keturunan Amerika Selatan) ini sudah membawa 2 orang temannya ikut bersyahadat. Satu orang gadis hispanic, satu orang lagi pemuda Yahudi.

Dalam hati saya bertanya-tanya, apa saja yang dia bicarakan kepada teman-temannya itu, sampai mereka tertarik ikut bersyahadat. Pertanyaan saya itu kemudian terjawab. Beberapa hari lalu, saya dikiriminya transkrip percakapan internet(chatting)nya dengan seorang pemuda lain di New York upstate. Dilakukan jam 1 dini hari! Kegigihannya dalam meyakinkan orang, bahwa Islam itu cool (keren) bikin saya tersipu-sipu. Gayanya funky khas anak muda. Berikut ini terjemahan percakapan mereka. FishermenComics adalah Franklin, sedangkan SHOCKWAVE886 adalah kenalan barunya. Ada bagian-bagian yang saya hapus (***********) karena alasan kebaikan.


FishermenComics [1:12 AM]: Hei, apakabar Teman
SHOCKWAVE886 [1:12 AM]: siapa ini?
FishermenComics [1:12 AM]: Saya, Franklin Taveras yang Agung
SHOCKWAVE886 [1:12 AM]: siapa?
FishermenComics [1:12 AM]: kita belum pernah kenalan
FishermenComics [1:13 AM]: kamu tinggal di New York ‘kan?
FishermenComics [1:14 AM]: kamu percaya Tuhan?
SHOCKWAVE886 [1:15 AM]: yeah saya percaya
FishermenComics [1:15 AM]: keren
SHOCKWAVE886 [1:15 AM]: kok kamu bisa tahu tentang saya?
FishermenComics [1:15 AM]: kalau begitu kita saudara
FishermenComics [1:15 AM]: kenapa aku tahu, karena tampangmu kayak angsa bodoh SHOCKWAVE886 [1:15 AM]: angsa bodoh?
FishermenComics [1:15 AM]: HAHA...
FishermenComics [1:15 AM]: kerja apa?
SHOCKWAVE886 [1:16 AM]: aku sedang tidak bekerja tapi sungguh-sungguh sedang berpikir untuk jadi pastor, pendeta, atau mungkin penginjil, belum tahu.

FishermenComics [1:17 AM]: AH YANG BENEEERRRR
FishermenComics [1:17 AM]: Saya dulu hampir jadi pastor
FishermenComics [1:17 AM]: tapi saya berhenti pada detik terakhir
FishermenComics [1:17 AM]: apa agamamu?
SHOCKWAVE886 [1:17 AM]: Katolik Roma
FishermenComics [1:17 AM]: Saya dulu Katolik
FishermenComics [1:17 AM]: sekarang saya Muslim
SHOCKWAVE886 [1:18 AM]: kamu pernah masuk penjara?
FishermenComics [1:18 AM]: nggak
FishermenComics [1:18 AM]: hehehehehehehehe
FishermenComics [1:18 AM]: Saudaraku
FishermenComics [1:18 AM]: Saya tahu kita baru ketemu
FishermenComics [1:18 AM]: tapi biarkan aku mengatakan sesuatu
FishermenComics [1:18 AM]: pernahkah kamu meragukan Tuhan?
FishermenComics [1:18 AM]: jujur ya?
SHOCKWAVE886 [1:18 AM]: enggak
FishermenComics [1:19 AM]: bagus
FishermenComics [1:19 AM]: tapi dengar nih ya
FishermenComics [1:19 AM]: tahukah kamu apa 3 agama yang paling cepat berkembang?
SHOCKWAVE886 [1:19 AM]: nggak
FishermenComics [1:20 AM]: Islam berkembang 9 kali lebih cepat daripada Kristen, kemudian Budha, kemudian Kristen lagi
FishermenComics [1:20 AM]: Saya dulu seorang pembuat film-film Kristen
FishermenComics [1:20 AM]: saya seorang penyebar bible
FishermenComics [1:20 AM]: saya tahu kita baru ketemu tapi kamu sebaiknya ke gereja ikut saya
FishermenComics [1:21 AM]: untuk menemui beberapa orang yang kukenal
SHOCKWAVE886 [1:21 AM]: aku nggak tahu tentang itu semua, tapi asyik juga ngobrol sama kamu
SHOCKWAVE886 [1:21 AM]: ada ceweknya nggak?
FishermenComics [1:21 AM]: Kamu kepingin jadi pastor tapi masih ngomongin cewek ?
SHOCKWAVE886 [1:21 AM]: selalu
FishermenComics [1:22 AM]: pasti kamu bakal jadi pastor yang ***********

FishermenComics [1:22 AM]: Tuhan bilang kita semua harus menikah
SHOCKWAVE886 [1:22 AM]: hahahaha bukan gituuuu
SHOCKWAVE886 [1:22 AM]: aku mah gak bakalan gitu
FishermenComics [1:22 AM]: Saya heran kenapa pastor nggak menikah
FishermenComics [1:23 AM]: ngomong-ngomong, apa yang kamu tahu tentang Islam?
SHOCKWAVE886 [1:23 AM]: aku tahu banyak orang masuk penjara terus masuk Islam untuk perlindungan, jadi aku pikir mereka dihormati (setelah masuk Islam)

FishermenComics [1:24 AM]: salah, hehehe, hampir setiap hari lebih dari 30 orang di New York saja masuk Islam
FishermenComics [1:24 AM]: soalnya (Islam) itu adalah kebenaran, Bro
FishermenComics [1:24 AM]: saya bisa menunjukkan kepadamu
FishermenComics [1:24 AM]: Hanya ada satu Tuhan
SHOCKWAVE886 [1:24 AM]: aku nggak mau pindah agama
FishermenComics [1:25 AM]: Saya nggak nyuruh kamu pindah agama, tugas muslim hanya menyampaikan pesan
FishermenComics [1:25 AM]: dan selebihnya urusan Tuhan
FishermenComics [1:25 AM]: seorang muslim dilarang memindahkan agama orang lain
FishermenComics [1:25 AM]: haram, dosa
FishermenComics [1:26 AM]: Muslim mengimani hal-hal yang diimani orang Kristen dan Yahudi
FishermenComics [1:26 AM]: Islam satu-satunya agama yang mengikuti SEMUA perintah Musa, dan nabi-nabi lainnya
FishermenComics [1:26 AM]: semoga kedamaian atas mereka semua
FishermenComics [1:26 AM]: kami beriman kepada Jesus Christ
FishermenComics [1:27 AM]: dia akan datang lagi
FishermenComics [1:27 AM]: dialah Al-Masih
SHOCKWAVE886 [1:27 AM]: aku tahu
FishermenComics [1:27 AM]: dan dalam Islam
FishermenComics [1:27 AM]: kitab suci kami luar biasa
FishermenComics [1:27 AM]: di dalamnya banyak sekali mukjizat
SHOCKWAVE886 [1:27 AM]: di kitab suciku juga banyak
FishermenComics [1:27 AM]: dan kitab suci kami tidak pernah berubah
FishermenComics [1:27 AM]: Muslim mengimani Injil juga
FishermenComics [1:28 AM]: kami mempelajarinya
FishermenComics [1:28 AM]: tapi Injil sudah diubah-ubah oleh manusia
FishermenComics [1:28 AM]: benar atau salah
FishermenComics [1:28 AM]: ?
FishermenComics [1:28 AM]: Tidak ada Injil yang asli, karena itu kamu nggak bisa memastikan apakah ia asli dari Tuhan
SHOCKWAVE886 [1:28 AM]: yea
FishermenComics [1:30 AM]: kalau ada yang mau ditanyakan, Bro, ikut aku ke masjid di kota. Setiap orang di sana pindahan dari Kristen/Yahudi/ dan bahkan Ateisme.... Sekarang coba kutanya, agama apa yang bisa meyakinkan seorang ateis bahwa Tuhan itu ada?
SHOCKWAVE886 [1:30 AM]: aku nggak tahu, Man
FishermenComics [1:30 AM]: hehehehehe
FishermenComics [1:31 AM]: Saya baru memeluk Islam sebulan yang lalu
SHOCKWAVE886 [1:31 AM]: aku nggak bisa begitu
FishermenComics [1:31 AM]: okay begini deh
SHOCKWAVE886 [1:31 AM]: tapi aku suka denger omongan kamu
FishermenComics [1:32 AM]: gimana kalau, Tuhan yang Maha Kuasa bisa bicara langsung dengan kamu lewat sebuah kitab
FishermenComics [1:32 AM]: dan menjawab semua pertanyaan kamu
SHOCKWAVE886 [1:32 AM]: dia memang bicara kepadaku
FishermenComics [1:32 AM]: dan sains-nya masuk akal
FishermenComics [1:32 AM]: Bukan maksud saya benar-benar bicara kepadamu
SHOCKWAVE886 [1:32 AM]: yea aku tahu
FishermenComics [1:32 AM]: misalnya saya tahu bagaimana Tuhan memberikan tanda-tanda
FishermenComics [1:33 AM]: Gimana dia bicara dengan kamu?
SHOCKWAVE886 [1:33 AM]: susah menjelaskannya, tapi aku banyak berdoa
FishermenComics [1:33 AM]: Itu bagus
FishermenComics [1:33 AM]: Kamu percaya sama teori evolusi
FishermenComics [1:33 AM]: atau aliens?
SHOCKWAVE886 [1:33 AM]: kamu dibayar ya untuk obrolan ini?
FishermenComics [1:33 AM]: hahahahahahahaha
SHOCKWAVE886 [1:34 AM]: evolusi aku percaya
SHOCKWAVE886 [1:34 AM]: aliens nggak, kecuali kalau yang kamu maksud alien itu orang Mexico
FishermenComics [1:34 AM]: di dalam Islam (artinya, kepasrahan kepada Tuhan) semua Muslim meyakini hal-hal yang sama
FishermenComics [1:34 AM]: Evolusi itu nggak benar, Bro
SHOCKWAVE886 [1:35 AM]: nggak juga
FishermenComics [1:35 AM]: aliens memang benar ada, di dalam Quran, Tuhan berfirman jangan mengira kita sendirian di alam semesta ini, jadi Dia memberi kita tanda-tanda
SHOCKWAVE886 [1:35 AM]: kamu punya aim?
FishermenComics [1:35 AM]: ini yang kumaksud tadi, tak ada dua orang Kristen yang meyakini satu hal yang sama.
FishermenComics [1:36 AM]: apa aim?
SHOCKWAVE886 [1:36 AM]: aol instant messanger
FishermenComics [1:36 AM]: oh
FishermenComics [1:36 AM]: yeah
FishermenComics [1:36 AM]: Bro, ayo kita ketemu
FishermenComics [1:36 AM]: dengan izin Tuhan
FishermenComics [1:37 AM]: Saya lihat kamu sangat mencintai Tuhan
FishermenComics [1:37 AM]: jadi kita sama dalam hal itu
FishermenComics [1:38 AM]: izinkan saya memberimu Quran
FishermenComics [1:38 AM]: supaya kamu bisa baca sendiri isinya
SHOCKWAVE886 [1:38 AM]: ok
FishermenComics [1:38 AM]: Tuhan akan membimbing kamu, dan kalau dia tidak membimbingmu, maka Islam agama yang salah
FishermenComics [1:39 AM]: kamu tinggal di dekat stasiun kereta
SHOCKWAVE886 [1:39 AM]: kira-kira begitu
FishermenComics [1:39 AM]: tempat yang saya datangi ini, sebuah kelompok kecil, dan iya ada wanita-wanita cantik di sana
FishermenComics [1:39 AM]: mereka semua pindah ke Islam
FishermenComics [1:39 AM]: dari Kristen
FishermenComics [1:40 AM]: Saya bersumpah ini akan jadi pengalaman berharga untuk kamu
FishermenComics [1:40 AM]: kalau kamu nggak suka
FishermenComics [1:40 AM]: kamu nggak perlu datang lagi
FishermenComics [1:40 AM]: dan kamu boleh bilang “F*** off “ kepadaku
SHOCKWAVE886 [1:40 AM]: nggak laah, nggak akan aku bilang gitu
SHOCKWAVE886 [1:40 AM]: tapi aku nggak mau pindah agama, itu aja soalnya
FishermenComics [1:40 AM]: di dalam Islam
FishermenComics [1:40 AM]: kamu bukan pindah agama
FishermenComics [1:41 AM]: kamu kembali ke Islam, karena Islam adalah agama yang asli, kamu cuma akan belajar saja
FishermenComics [1:41 AM]: itu saja
FishermenComics [1:41 AM]: tidak akan ada seorangpun yang akan bilang begini
FishermenComics [1:41 AM]: hei, dengar nih, pindah agama sekarang, kalau nggak saya bom kamu
FishermenComics [1:42 AM]: lihat juga foto-foto saya nih, saya bukan pemerkosa atau sejenisnya
FishermenComics [1:42 AM]: jadi jangan takut
SHOCKWAVE886 [1:42 AM]: jadi aku tetap Katolik Roma dan hanya belajar tentang Islam?
FishermenComics [1:42 AM]: YES
FishermenComics [1:42 AM]: dulu saya juga begitu
FishermenComics [1:42 AM]: saya cuma belajar
FishermenComics [1:42 AM]: sumpah pasti menyenangkan
FishermenComics [1:42 AM]: kalau nggak
FishermenComics [1:42 AM]: kamu boleh tembak aku
SHOCKWAVE886 [1:42 AM]: nggak laah, Maan
FishermenComics [1:42 AM]: hehehehehe
SHOCKWAVE886 [1:43 AM]: saya benar-benar lagi mikir nih
FishermenComics [1:43 AM]: alasan kenapa saya kepingin kamu datang
FishermenComics [1:43 AM]: adalah karena saya merasa
FishermenComics [1:43 AM]: sangat bahagia di dalamnya
FishermenComics [1:43 AM]: luar biasa rasanya begitu dekat dengan Tuhan
FishermenComics [1:43 AM]: saya nggak pernah merasakan ini di Kristen, padahal waktu itu saya sangat taat beragama
SHOCKWAVE886 [1:44 AM]: sialan, Man, aku jadi bingung nih
SHOCKWAVE886 [1:44 AM]: beneran nih
SHOCKWAVE886 [1:44 AM]: payah nih aku
FishermenComics [1:44 AM]: hehe
FishermenComics [1:44 AM]: Dengerin nih
FishermenComics [1:44 AM]: mau ngomong di telepon aja?
FishermenComics [1:45 AM]: saya bosen ngetik terus nih
FishermenComics [1:45 AM]: saya mau bicara panjang lebar
FishermenComics [1:45 AM]: saya cuma mau cerita gimana saya sampai pindah agama
FishermenComics [1:45 AM]: dan kenapa saya melakukannya
FishermenComics [1:45 AM]: maksud saya kembali ke Islam
SHOCKWAVE886 [1:45 AM]: well, aku nggak bisa ngasih nomor telepon soalnya temanku mau ikut dengar juga nih
FishermenComics [1:45 AM]: Oke
FishermenComics [1:46 AM]: suruh dia buka chatting juga
FishermenComics [1:46 AM]: kita bertiga
SHOCKWAVE886 [1:46 AM]: dia duduk di sini
FishermenComics [1:46 AM]: oh
FishermenComics [1:46 AM]: ya udah ajak aja dia
FishermenComics [1:46 AM]: hehe
SHOCKWAVE886 [1:46 AM]: o yea ngomong-ngomong ini teman Paul
FishermenComics [1:46 AM]: oke
FishermenComics [1:47 AM]: kamu baca apa yang dari tadi aku bilang, Bro?
SHOCKWAVE886 [1:47 AM]: dari tadi memang aku terus
FishermenComics [1:47 AM]: Kau dan Paul kita ketemu aja, di kota
SHOCKWAVE886 [1:47 AM]: Paul orang Yahudi
FishermenComics [1:47 AM]: oh
FishermenComics [1:47 AM]: kamu sendiri?
SHOCKWAVE886 [1:47 AM]: Katolik Roma
FishermenComics [1:47 AM]: oh
FishermenComics [1:48 AM]: jadi siapa namamu?
SHOCKWAVE886 [1:48 AM]: Mike
FishermenComics [1:49 AM]: kau ikut aja
SHOCKWAVE886 [1:49 AM]: paul bilang kamu bisa telepon ke rumahnya
FishermenComics [1:49 AM]: oke
FishermenComics [1:49 AM]: Begini
FishermenComics [1:49 AM]: saya nggak mau memaksa
FishermenComics [1:49 AM]: tapi saya BERSUMPAH segala hal dalam agama ini masuk akal semua
FishermenComics [1:50 AM]: saya tidak disuruh siapa-siapa untuk melakukan ini
SHOCKWAVE886 [1:50 AM]: aku percaya, tapi jangan berpikir bahwa saya akan berubah keyakinan
FishermenComics [1:50 AM]: okay
FishermenComics [1:50 AM]: tapi
FishermenComics [1:51 AM]: Tuhan akan membuka hatimu jika ini kebenaran
FishermenComics [1:51 AM]: jika Islam salah
FishermenComics [1:51 AM]: Dia tidak akan membuka hatimu
FishermenComics [1:51 AM]: dan jika Tuhan tidak memberikan tanda-tanda bahwa Islam adalah kebenaran, maka ini agama yang salah
SHOCKWAVE886 [1:52 AM]: Muslim percaya kepada jesus kristus dan injil?
FishermenComics [1:52 AM]: YES
FishermenComics [1:52 AM]: DIA adalah Al-Masih
FishermenComics [1:52 AM]: dan dia akan datang lagi
FishermenComics [1:52 AM]: ini yang banyak orang tidak memahami tentang Islam
FishermenComics [1:53 AM]: mereka tahunya kami menyembah manusia yang bernama mohammed
FishermenComics [1:53 AM]: padahal nggak
SHOCKWAVE886 [1:53 AM]: kalau allah?
FishermenComics [1:53 AM]: Allah adalah Tuhan yang sebenarnya
FishermenComics [1:54 AM]: kata Tuhan adalah sebuah kata yang baru
SHOCKWAVE886 [1:54 AM]: jadi kamu menyembah siapa?
FishermenComics [1:54 AM]: Kami menyembah apa yang disembah para nabi
FishermenComics [1:54 AM]: dan melakukan apa yang mereka sejak dahulu
SHOCKWAVE886 [1:54 AM]: gimana caranya?
FishermenComics [1:54 AM]: sujud kepada Tuhan
FishermenComics [1:55 AM]: kami beribadah sebagaimana yang dilakukan Jesus
FishermenComics [1:55 AM]: di dalam Injil
FishermenComics [1:55 AM]: Sujud kepada Tuhan
FishermenComics [1:55 AM]: this is the way to pray
SHOCKWAVE886 [1:55 AM]: saya akan tetap mengikuti bible dan menyembah Jesus bahkan jika saya pindah agam sekalipun, kamu ngerti?
FishermenComics [1:55 AM]: yeah
FishermenComics [1:55 AM]: Tapi kenapa menyembang anaknya bukan bapaknya?
SHOCKWAVE886 [1:55 AM]: saya menyembah keduanya
FishermenComics [1:56 AM]: kan Tuhan lebih Agung daripada Jesus?
SHOCKWAVE886 [1:56 AM]: tuhan adalah sebuah roh
FishermenComics [1:56 AM]: ??????
FishermenComics [1:56 AM]: Tuhan adalah segala hal, dia bukan roh
SHOCKWAVE886 [1:56 AM]: aku tahu
FishermenComics [1:57 AM]: Muslim meyakini benar bahwa Tuhan menciptakan 3 jenis makhluk
FishermenComics [1:57 AM]: Para malaikat
FishermenComics [1:57 AM]: Manusia
FishermenComics [1:57 AM]: dan roh-roh
FishermenComics [1:58 AM]: Bro, kita ngomong di telepon aja deh, saya bukan pembunuh atau apa gitu
SHOCKWAVE886 [1:59 AM]: gimana yah
FishermenComics [1:59 AM]: ada bible nggak di dekat kamu?
SHOCKWAVE886 [2:00 AM]: nggak, tapi di rumahku ada, kenapa?
FishermenComics [2:00 AM]: okay
FishermenComics [2:00 AM]: di Matius 5: 17
FishermenComics [2:00 AM]: Jesus Kristus bilang
FishermenComics [2:01 AM]: bahwa alasan kenapa ia dulu datang adalah untuk memperbarui perintah-perintah Tuhan (the commandments), dan untuk memastikan bahwa perintah-perintah itu tidak akan pernah dilanggar lagi, TIDAK PERNAH, “..dan mereka yang melanggarnya, telah jatuh dalam kesesatan..”
FishermenComics [2:01 AM]: okay, sekarang coba katakan kepadaku
FishermenComics [2:01 AM]: Agama apa yang mentaati, tidak 1 atau 2, tapi SELURUH perintah Tuhan kepada Musa, dan Tuhan?
FishermenComics [2:02 AM]: Bro kamu masih di situ?
SHOCKWAVE886 [2:02 AM]: ya
FishermenComics [2:02 AM]: ok
FishermenComics [2:02 AM]: hehehe
SHOCKWAVE886 [2:02 AM]: saya sedang berpikir
FishermenComics [2:03 AM]: okay
FishermenComics [2:03 AM]: Islam lah satu-satunya agama yang begitu
FishermenComics [2:05 AM]: Orang Yahudi tidak mentaati seluruh perintah, tapi mereka mentaatinya lebih banyak daripada orang Kristen, dan karena alasan tertentu orang Kristen tidak mentaati hukum-hukum Tuhan bahkan ketika Jesus melarang untuk menyembah dirinya, tapi supaya menyembah bapak KITA dan apa yang dikatakannya di Matius 5: 17
FishermenComics [2:05 AM]: ngerti maksudku?
SHOCKWAVE886 [2:05 AM]: ya
SHOCKWAVE886 [2:05 AM]: kapan dan dimana seminarnya?
FishermenComics [2:06 AM]: maksudnya?
SHOCKWAVE886 [2:06 AM]: di mana
FishermenComics [2:07 AM]: oh tempatnya
FishermenComics [2:07 AM]: kalau kamu ambil kereta 1239 ke 72st street di kota
FishermenComics [2:07 AM]: di situlah tempatnya
SHOCKWAVE886 [2:08 AM]: di Manhattan?
FishermenComics [2:08 AM]: yes
FishermenComics [2:08 AM]: gampang kok ke sana
SHOCKWAVE886 [2:08 AM]: kapan
FishermenComics [2:09 AM]: Sabtu
FishermenComics [2:09 AM]: jam 2.30 siang
FishermenComics [2:09 AM]: begini kalau kamu mau saya bisa menemani, kalau kamu nggak merasa nyaman, kita bisa ketemu dan ngobrol dulu terus kita kesana bersama
SHOCKWAVE886 [2:10 AM]: hey kalau kamu mau nelpon sekarang ke sini ini nomornya (1845) 469-5***
FishermenComics [2:11 AM]: ok
FishermenComics [2:11 AM]: ini di NY?
SHOCKWAVE886 [2:11 AM]: ya tapi aku tinggal di upstate sekitar 1 jam dari the bronx dan 25 menit dari rockland atau new jersey
FishermenComics [2:12 AM]: oh
FishermenComics [2:12 AM]: okay
FishermenComics [2:13 AM]: Tuhan akan membuka hatimu
FishermenComics [2:13 AM]: bersiaplah untuk mukjizat-mukjizat
FishermenComics [2:13 AM]: kamu akan lihat
FishermenComics [2:13 AM]: itulah yang Dia lakukan kepadaku
FishermenComics [2:13 AM]: saya akan telepon sekarang
SHOCKWAVE886 [2:13 AM]: ok

Pembicaraan mereka di Internet berhenti setelah berlangsung tepat 1 jam. Lalu Franklin menelpon Mike dan Paul. Keduanya kini peserta aktif diskusi di Islamic Center of New York

Wednesday, August 27, 2008

Olimpiade Beijing dan Introspeksi Dunia Islam

Hiruk pikuk olimpiade Beijing di Bejing dapat dijadikan untuk mengajak umat melakkan introspeksi untuk melihat berbagai kegagalan-kegagalan kita

Oleh M. Syamsi Ali*

Dua minggu terakhir China sedang menjadi pusat perhatian mata. Bermilyar manusia dari seluruh penjuru dunia menonton perhelatan dahsyat 4 tahunan, Olympic games, yang tidak saja dituan-rumahi oleh negara berpenduduk terbesar dunia itu, tapi juga didominasi dalam peraihan medali.

China memang fenomenal. Mungkin kata yang paling pantas adalah bahwa China memang dahsyat dan fantastik. China sejak dulu, tidak saja dikenal sebagai sebuah negara, tapi sebuah peradaban yang yang sejak kala dulu banyak mendominasi dunia kita. Siapa yang tidak kenal sejarah nusantara yang juga tidak terlepas dari sejarah peradaban China?

Di saat-saat hampir semua negara di Asia digoncang oleh krisis ekonomi dan finansial di tahun penghujung 1997, China dengan tegar dan kokoh solid melalui krisis itu tanpa pengaruh yang bermakna. Jika saja kita melihat negara-negara ASEAN saat ini, termasuk dua negara Muslim mayoritas, Indonesia dan Malaysia, nampak Chinalah yang mendominasi.

Dalam dunia internasional, China dengan kalem tapi mulus dalam menjual dominasinya hampir dalam seluruh linea kehidupan global. Di PBB sendiri China memiliki posisi yang sangat diperhitungkan, bahkan terkadang lebih dperhitungkan ketimbang Rusia atau Prancis misalnya. Pasalnya, China ternyata menancapkan kuku pengaruhnya di berbagai belahan dunia, khususnya di Asia dan Afrika. Bahkan di beberapa negara Amerika Tengah dan Latin, China memiliki pengaruh ekonomi yang berat.

Mungkin bagi kita yang tinggal di negara yang terkadang dijuluki 'the only super power' ini, ternyata China pun bisa dikategorikan sudah menembus dengan goncangan yang menakutkan. Berbagai produksi kecil, dari mainan anak-anak (toys), makanan-makanan hewan piaraan, dll., telah merajai pasar negara ini. Cukup mengkhawatirkan, sampai-sampai ada upaya untuk menjatuhkan citra produksi China dengan kasus-kasus keracunan anjing, dan juga tuduhan mainan anak-anak yang membahayakan. Tuduhan demi tuduhan itu begitu keras, sampai-sampai semua siaran TV hanya menyiarkan hal tersebut berhari-hari.

Dunia Islam?

Mungkin perlu dibedakan secara jelas antara cita dan realita. Islam adalah cita semua Muslim. Tapi Muslimlah yang kemudian harus membawa cita itu ke sebuah realita. Kegagalan demi kegagalan yang dialami oleh dunai Islam saat ini tidak ada hubungannya dengan Islam. Islam dalam kenyataannya adalah kejayaan. Mungkin akan lebih tegas jika dikatakan: 'tiada kejayaan tanpa Islam dan tiada Islam tanpa kejayaan'.

Bagi beberapa kalangan, pernyataan di atas tidak diterima. Potongan pertama akan mentah-mentah ditolak oleh kalangan 'liberal-secular group', yang selalu melihat sebuah kejayaan dengan keterlepasan dari nilai-nilai agama (baca Islam). Sebaliknya, kalangan 'exclusive-minded group' sudah psti menolak yang kedua karena bagi mereka Islam itu identik dengan keterlepasan dari hiruk pikuk kemajuan dan kejayaan dunia. Bagi mereka, semua yang mirip dengan apa yang mungkin dilihat sebagai kejayaan 'ala barat' adalah tidak Islami dan bahkan antitesis dengan Islam.

Padahal, pernyataan di atas adalah ekspresi sederhana dari doa sapu jagad umat: 'Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirah hasanah'. Bahwa umat yang mengimani Islam memiliki cita hidup yang jelas, yaitu 'kejayaan dunia dan kejayaan akhirat'.

Namun realitanya, dunia Islam sangat jauh dari cita yang agung itu. Umat saat ini sedang merana di hampir seluruh linea kehidupannya. Bahkan hingga di titik kehidupan yang paling esensial sekalipun, akidah, umat sedang menghadapi krisis yang luar biasa. Saya katakana demikian, karena akidah bertujuan membangun muru'ah (dalam bahasa lain, izzah) atau mungkin dalam bahasa populernya 'self confidence'. Kenyataannya, umat kehilangan kepercayaan diri, dan itu merupakan identifikasi krisis iman yang paling nyata.

Secara ekonomi, dunia Islam dikaruniai nikmat kekayaan yang luar biasa. Ada yang memperkirakan, lebih 65% kekayaan alam, dari minyak, pertambangan, lautan, hutan, dll., di berbagai negara di Asia dan Afrika, ada di negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim. Tapi menyakitkan, mereka yang dikategorikan manusia-manusia yang hidup di bawah garis kemiskinan juga mayoritasnya ada di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Secara politik, hanya bilangan jari saja dari sekian negara-negara Muslim yang mempraktekkan hukum 'syura'. Mayoritasnya, jika tidak dictatorship, ya dipaksa untuk nmenerapkan sistim orang lain. Mungkin kelompok kedua ini boleh jadi memakai sistim dengan istilah cantik, demokrasi misalnya. Tapi kenyataannya, semua hanya simbolisme dominasi sistim yang orang lain paksakan. Buktinya, sistim itu dianggap sukses jika 'delivering interests of certain power'. Jika tidak, walau kenyataannya melakukan hal yang sama, justeru dianggap tidak demokrasi.

Secara kultur dan sosial, dunia Islam masih sangat morat-marit. Kedisiplinan dan etos kerja sangat jauh di atas rata-rata kedisiplinan dan etos kerja orang-orang yang kita sebut 'kafir'. Betapa seharusnya kita kagum dengan etos kerja orang-orang China di kota dunia, New York. Terbukti dengan menjamurnya restoran-restoran China hampir di mana-mana. Demikian pula dengan komunitas Korea, dll.

Dalam arena kehidupan global, umat Islam nyata termarjinalkan dalam segala hal. Produk-produk untuk kebutuhan asasi umat, hatta dalam hal-hal yang sifatnya ritual sekalipun, justeru diproduksi oleh orang lain. Lihatnya pasar di mekah, dari tasbih, sajadah, baju jubah, dll., banyak justeru 'made in China'.

Mungkin yang paling nyata adalah kenyataan bahwa di pusat diplomasi dunia, PBB, dunia Islam sama sekali tidak terwakilkan secara baik. Suara negara-negara Muslim hampir tidak terdengarkan di saat seharusnya didengar karena membela hak-hak sesama yang terinjak-injak di berbagai belahan dunia. Bandingkan antara jumlah negara Uni Eropa dengan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI). Namun signifikasi suara kedua organisasi (OKI dan EU) sangat berbeda, bagaikan langit dan bumi.

Alkhulasoh, umat Islam kini berada di sebuah jurang kegagalan. Dan sangat menyedihkan, terkadang kegagalan-kegagalan itu justeru dirasakan oleh sebagian sebagai 'Islamically justified'.

Apa Gerangan?

Kenyataan ini menjadikan banyak kalangan yang tidak habis pikir. Apa gerangan? Apa yang sedang terjadi? Apa penyebab sehingga terjadi seperti itu? Bukankah umat Islam pernah jaya lebih 7 abad? Sebuah kejayaan terpanjang dalam sejarah hidup manusia?

Pada akhirnya, banyak kalangan pengamat hanya bisa menempatkan pengamatan mereka di satu sisi. Terkadang Islamnya yang disesali. Atau sebaliknya, terkadang apa yang dipersepsikan sebagai lawan Islam yang disesali. Terkadang pula para pengamat itu hanya mengantar umat kepada sikap 'menuduh' dan atau 'menyesali'. Menuduh orang lain atas kegagalan-kegagalan umat. Atau sebaliknya juga menyesali diri sendiri atas kegagalan-kegagalan itu.

Yang disayangkan, bahwa ada kecenderungan sebagian untuk saling melemparkan kesalahan. Dan tentunya yang paling tidak membahayakan, ketika pihak-pihak tertentu merasa 'dirinyalah atau metode pendekatannyalah' yang absolute benar. Semua yang tidak sejalan salah dan bahkan dianggap menjadi penyebab atau kontributor kegagalan-kegagalan itu.

Dalam hal ini, ada dua pandangan ekstrim yang sedang berlaga. Pandangan yang mengatakan bahwa dunia Islam saat ini terbelakang karena masih terkungkung oleh konsepsi syariah Islam, yang menurutnya, hanya menjadi aral dalam upaya mencapai kejayaan itu. Sebaliknya, ada pula yang sangat simplistik dalam melihat bahwa berbagai kegagalan disebabkan oleh tidak ditegakkannya syariah Islam. Yang runyam, ketika syari'ah Islam ditafsirkan secara sempit dengan berbagai simbolisme agama yang sama sekali tidak menyentuh substansi kehidupan manusia.

Dalam sebuah dialog antar agama (Islam dan Yahudi) di New York University (NYU) beberapa waktu lalu, saya ditanya oleh seorang peserta: 'Bagaimana sikap anda jika ada Muslim yang ingin mempraktekkan syariah di Amerika?'

Sebagian peserta Muslim tentu bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ada pula yang cenderung mengatakan bahwa syari'ah itu adalah isu lama, yang tidak ada lagi dalam agama ini. Sebagian yang lain, menginginkan jika saya menegaskan bahwa tujuan mulia Islam memang adalah menegakkan syari'ah dalam sebuah tatanan pemerintahan Islam yang disebut khilafah.

Dengan tenang dan senyum, saya jawab bahwa sesungguhnya dari pertanyaan anda saya memahami jika anda sedang phobic (ketakutan) dengan konsep syari'ah. Itu menandakan bahwa yang perlu saya lakukan bukan menjelaskan sikap saya, tapi menjelaskan konsepsi syari'ah untuk membenarkan persepsi anda tentang syari'ah itu sendiri.

'Syari'ah adalah jalan hidup. Syari'ah adalah aturan yang mengatur kehidupan seorang Muslim secara menyeluruh, yang dirincikan kemudian dalam sistim hukum mufasshol (detail) yang disebut fiqh. Intinya, tiada Islam tanpa Syari'ah, dan bagi seorang Muslim tiada kehidupan bermakna tanpa Syari'ah'.

Jawaban saya di atas tentunya mengejutkan bagi sang penanya. Penjelasan-penjelas an saya tentang Islam yang terbuka, bersahabat, maju, berbudaya, dll., seolah sirna dengan penjelasan saya tentang Syari'ah tersebut. Bagi dia, seharusnya saya mengatakan bahwa Syari'ah itu adalah hukum kuno yang hanya berlaku 25 abad silam. Kini, dengan kehidupan modern di abad 21, umat tidak perlu lagi syari'ah.

Tapi kemudian saya susuli: 'Amerika Serikat, sebagai sebuah negara dan bangsa, telah mempraktekkan banyak hal yang sifatnya syari'ah. Bahkan tidak berlebihan jika saya katakan, dalam beberapa hal, Amerika lebih mempraktekkan syari'ah dari negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim. 'Keadilan, kesetaraan, kemerdekaan, dan pertanggung jawaban publik' adalah bagian tak terpisahkan dan bahkan menjadi asas dari seluruh sendi-sendi kehidupan syari'ah kemudian'.

Penjelasan saya tersebut ternyata tercerna secara baik oleh sebagian besar peserta. Sehingga pada akhirnya saya bisa mengatakan, apa yang anda saksikan saat ini di berbagai belahan dunia Islam, dari kediktatoran, kemiskinan, keterbelakangan di dunia sains dan teknologi, hilangnya kedisiplinan sosial dan rendahnya etos kerja, semua itu menunjukkan kegagalan umat Islam dalam menerapkan syari'ah yang sejati.

Pada akhirnya, dengan hiruk pikuk olimpiade Beijing saat ini, umat diajak untuk melakukan introspeksi. Apakah kegagalan-kegagalan itu karena konsepsi Islam? Atau sebaliknya, berbagai kegagalan yang terjadi justeru disebabkan oleh kegagalan umat dalam menerapkan syari'ah yang sejati. Kalaulah Syari'ah itu menjadi 'penghalang' kebangkitan, seharusnya Turki saat ini lebih hebat dari Jerman. Sebaliknya, seandainya 'pengakuan Syari'ah' itu menjadi fondasi kejayaan, tentu Saudi Arabia telah jauh lebih maju ketimbang Singapura.

Saya hanya kembali diingatkan oleh pernyataan Prof. Dr. Habibie, untuk bangkit diperlukan manusia-manusia yang berotak Jerman, tapi berhati Mekah. Mungkinkah? Pasti bisa karena itulah makna 'ulil al baab' yang memiliki dua sayap yang mampu menghantarkannya kepada kehidupan yang lebih tinggi, yaitu 'sayap dzikir dan sayap fikir'.

"alladzina yadzkuruna Allaha qiyaaman wa Qu'uudan wa 'aala junuubihm, wa yatafakkaruna fi khalqis samawati wal al ardh."

Kejahatan Christian terhadap Islam dan Aceh

Orientalis Kristen kelahiran Oosterhout ini tak percaya Tuhan. Tapi ia dijunjung sebagai pahlawan oleh Belanda atas keberhasilan memecah-belah ulama


Nama lengkapnya, Christian Snouck Hurgronje, lahir di pada 8 Februari 1857 di Tholen, Oosterhout, Belanda. Seperti ayah, kakek, dan kakek buyutnya yang betah menjadi pendeta Protestan, Snouck pun sedari kecil sudah diarahkan pada bidang teologi.

Tamat sekolah menengah, dia melanjutkan ke Universitas Leiden untuk mata kuliah Ilmu Teologi dan Sastra Arab, 1875. Lima tahun kemudian, dia tamat dengan predikat cum laude dengan disertasi Het Mekaansche Feest (Perayaan di Mekah).

Tak cukup bangga dengan kemampuan bahasa Arab-nya, Snouck kemudian melanjutkan pendidiklan ke Mekah, 1884. Di Mekah, keramahannya membuat para ulama tak segan membimbingnya. Dan untuk kian merebut hati ulama Mekah, Snouck memeluk Islam dan berganti nama menjadi Abdul Ghaffar.

Snouck Hurgronje adalah sosok kontroversial khususnya bagi kaum Muslimin Indonesia, terutama kaum muslimin Aceh. Bagi penjajah Belanda, dia adalah pahlawan yang berhasil memetakan struktur perlawanan rakyat Aceh. Bagi kaum orientalis, dia sarjana yang berhasil. Tapi bagi rakyat Aceh, dia adalah pengkhianat tanpa tanding.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan peran Snouck sebagai orientalis ternyata hanya kedok untuk menyusup dalam kekuatan rakyat Aceh. Dia dinilai memanipulasi tugas keilmuan untuk kepentingan politik.

Seorang peneliti Belanda kontemporer Koningsveld, menjelaskan bahwa realitas budaya di negerinya membawa pengaruh besar terhadap kejiwaan dan sikap Snouck para perkembanagan selanjutnya.

Snouck berpendapat bahwa Al-Quran bukanlah wahyu dari Allah, melainkan adalah karya Muhammad yang mengandung ajaran agama. Pada saat itu, para ahli perbandingan agama dan ahli perbandingan sejarah sangat dipengaruhi oleh teori "Evolusi" Darwin. Hal ini membawa konsekuensi khusus dalam teori peradaban di kalangan cendikiawan Barat, bahwa peradaban Eropa dan Kristen adalah puncak peradaban dunia.

Sementara, Islam yang datang belakangan, menurut mereka, adalah upaya untuk memutus perkembangan peradaban ini. Bagi kalangan Nasrani, kenyataan ini dianggap hukuman atas dosa-dosa mereka. Ringkasnya, agama dan peradaban Eropa adalah lebih tinggi dan lebih baik dibanding agama dan peradaban Timur. Teori peradaban ini berpengaruh besar terhadap sikap dan pemikiran Snouck selanjutnya.

Pada tahun 1876, saat menjadi mahasiswa di Leiden, Snouck pernah mengatakan, "Adalah kewajiban kita untuk membantu penduduk negeri jajahan -maksudnya warga Muslim Indonesia- agar terbebas dari Islam". Sejak itu, sikap dan pandangan Snouck terhadap Islam tidak pernah berubah.

Snouck pernah mengajar di Institut Leiden dan Delf, yaitu lembaga yang memberikan pelatihan bagi warga Belanda sebelum ditugaskan di Indonesia. Saat itu, Snouck belum pernah datang ke Indonesia, namun ia mulai aktif dalam masalah-masalah penjajahan Belanda.

Pada saat yang sama perang Aceh mulai bergolak. Saat tinggal di Jedah, ia berkenalan dengan dua orang Indonesia yaitu Raden Abu Bakar Jayadiningrat dan Haji Hasan Musthafa. Dari keduanya Snouck belajar bahasa Melayu dan mulai bergaul dengan para haji jemaah Dari Indonesia untuk mendapatkan informasi yang ia butuhkan.

Pada saat itu pula, ia menyatakan ke-Islam-annya dan mengucapkan Syahadat di depan khalayak dengan memakai nama "Abdul Ghaffar."

Seorang Indonesia berkirim surat kepada Snouck yang isinya menyebutkan "Karena Anda telah menyatakan masuk Islam di hadapan orang banyak, dan ulama- ulama Mekah telah mengakui ke-Islaman Anda". Seluruh aktivitas Snouck selama di Saudi ini tercatat dalam dokumen-dokumen di Universitas Leiden, Belanda.

Snouck menetap di Mekah selama enam bulan dan disambut hangat oleh seorang 'Ulama besar Mekah, yaitu Waliyul Hijaz. Ia lalu kembali ke negaranya pada tahun 1885. Selama di Saudi Snouck memperoleh data-data penting dan strategis bagi kepentingan pemerintah penjajah. Informasi itu ia dapatkan dengan mudah karena tokoh-tokoh Indonesia yang ada di sana sudah menganggapnya sebagai saudara seagama.

Kesempatan ini digunakan oleh Snouck untuk memperkuat hubungan dengan tokoh-tokoh yang berasal dari Aceh yang menetap di negeri Hijaz saat itu. Snouck kemudian menawarkan diri pada pemerintah penjajah Belanda untuk ditugaskan di Aceh. Saat itu perang Aceh dan Belanda mulai berkecamuk. Snouck masih terus melakukan surat menyurat dengan 'Ulama asal Aceh di Mekah. Snouck tiba di Jakarta pada tahun 1889. Jendral Benaker Hourdec menyiapkan asisten-asisten untuk menjadi pembantunya. Seorang di antaranya adalah warga keturunan Arab Pekojan, yaitu Sayyid Utsman Yahya Ibn Aqil al Alawi. Ia adalah penasehat pemerintah Belanda dalam urusan Islam dan kaum Muslim atau asisten honorair.

Dalam buku ”Al-Irsyad Mengisi Sejarah Bangsa”, Utsman bin Abdullah Al-’Alawi dikenal seorang pengabdi Pemerintah Kolonial Belanda yang amat setia. Untuk kesetiaannya yang luarbiasa itu, ia dianugerahi “Bintang Salib Singa Belanda” tanggal 5 Desember 1899 tanpa upacara resmi. Ia bahkan pernah mengarang khotbah jum’at yang mengandung do’a dalam bahasa Arab untuk kesejahteraan Ratu Belanda Wilhelmina. Khotbah dan do’a itu kemudian dikenal di kalangan umat Islam sebagai “Khotbah Penjilat”….

Dalam upaya memadamkan pemberontakan Islam, Sayyid Utsman Al-’Alawi ini dikenal pula dengan fatwanya yang menyatakan bahwa jihad itu bukanlah perang melawan orang kafir, melainkan perang melawan nafsu-nafsu jahat yang bersarang pada diri pribadi setiap orang. Selain Al-’Alawi, Snouck juga dibantu sahabat lamanya ketika di Mekah, Haji Hasan Musthafa yang diberi posisi sebagai penasehat untuk wilayah Jawa Barat. Snouck sendiri memegang jabatan sebagai penasehat resmi pemerintah penjajah Belanda dalam bidang bahasa Timur dan Fiqh Islam. Jabatan ini masih dipegangnya hingga setelah kembali ke Belanda pada tahun 1906.

Pembersihan Aceh

Misi utama Snouck adalah "membersihkan" Aceh. Setelah melakukan studi mendalam tentang semua yang terkait dengan masyarakat ini, Snouck menulis laporan panjang yang berjudul kejahatan-kejahatan Aceh. Laporan ini kemudian jadi acuan dan dasar kebijakan politik dan militer Belanda dalam menghadapai masalah Aceh.

Pada bagian pertama, Snouck menjelaskan tentang kultur masyarakat Aceh, peran Islam, 'Ulama, dan peran tokoh pimpinannya. Ia menegaskan pada bagian ini, bahwa yang berada di belakang perang dahsyat Aceh dengan Belanda adalah para 'Ulama.

Sedangkan tokoh-tokoh formalnya bisa diajak damai dan dijadikan sekutu, karena mereka hanya memikirkan bisnisnya. Snouck menegaskan bahwa Islam harus dianggap sebagai faktor negatif, karena dialah yang menimbulkan semangat fanatisme agama di kalangan muslimin. Pada saat yang sarna, Islam membangkitkan rasa kebencian dan permusuhan rakyat Aceh terhadap Belanda. Jika dimungkinkan "pembersihan" 'Ulama dari tengah masyarakat, maka Islam takkan lagi punya kekuatan di Aceh. Setelah itu, para tokoh-tokoh adat bisa menguasai dengan mudah.

Bagian kedua laporan ini adalah usulan strategis soal militer. Snouck mengusulkan dilakukannya operasi militer di desa-desa di Aceh untuk melumpuhkan perlawanan rakyat yang menjadi sumber kekuatan 'Ulama. Bila ini berhasil, terbuka peluang untuk membangun kerjasama dengan pemimpin lokal. Perlu disebut di sini, bahwa Snouck didukung oleh jaringan intelijen mata-mata dari kalangan pribumi.

Cara yang ditempuh sama dengan yang dilakukannya di Saudi dulu, yaitu membangun hubungan dan melakukan kontak dengan warga setempat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Orang-orang yang membantunya berasumsi bahwa Snouck adalah seorang saudara semuslim. Dalam suatu korespondensinya dengan 'Ulama Jawa, Snouck menerima surat yang bertuliskan "Wahai Fadhilah Syekh AIlamah Maulana Abdul Ghaffar, sang mufti negeri Jawa. "

Lebih aneh lagi, Snouck menikah dengan putri seorang kepala daerah Ciamis, Jawa Barat pada tahun 1890. dari pernikahan ini ia peroleh empat anak: Salamah, 'Umar, Aminah dan Ibrahim. Akhir abad 19 ia menikah lagi dengan Siti Sadijah, putri khalifah Apo, seorang 'Ulama besar di Bandung. Anak dari pernikahan ini bernama Raden Yusuf.

Snouck juga melakukan surat menyurat dengan gurunya Theodor Nöldeke, seorang orientalis Jerman terkenal. Sekedar catatan, Nöldeke adalah orientalis dan pakar Kearaban dari Jerman. Tahun 1860 aia menerbitkan bukunya, Geschichte des Qurans (Sejarah al-Quran). Karyanya ini dikembangkan bersama Schwally, Bergsträsser, dan Otto Pretzl, dan ditulis selama 68 tahun sejak edisi pertama.

Sampai saat ini, Geschichte des Qorans menjadi karya standar bagi para orientalis khususnya dalam sejarah kritis penyusunan Al-Quran. Musthafa A’zhami, dalam bukunya, The History of The Qur’anic Text, mengutip satu artikel di Encyclopedia Britannica (1891), dimana Nöldeke menyebutkan banyaknya kekeliruan dalam Al-Quran karena, kata Nöldeke, “Kejahilan Muhammad” tentang sejarah awal agama Yahudi – kecerobohan nama-nama dan perincian yang lain yang ia curi dari sumber-sumber Yahudi.’’

Sebagaimana dikutip dalam bukunya, Musthafa A’zhami, The History of The Qur’anic Text, Nöldeke, telah menuduh Nabi Muhammad sebagai penulis Al-Quran dan orang jahil. Selanjutnya, dalam suratnya, Snouck menegaskan bahwa keIslaman dan semua tindakannya adalah permainan untuk menipu orang Indonesia demi mendapatkan informasi.

Ia menulis "Saya masuk Islam hanya pura-pura. Inilah satu-satulnya jalan agar saya bisa diterima masyarakat Indonesia yang fanatik. " Temuan lain Koningsveld dalam surat Snouck mengungkap bahwa ia meragukan adanya Tuhan. Ini terungkap dari surat yang ia tulis pada pendeta Protestan terkenal Herman Parfink yang berisi, 'Anda termasuk orang yang percaya pada Tuhan. Saya sendiri ragu pada segala sesuatu. "

Devide et impera

Yang jelas, selama tujuh bulan Snouck berada si Aceh, sejak 8 Juli 1891, baru pada 23 Mei 1892, ia mengajukan Atjeh Verslag, laporannya kepada pemerintah Belanda tentang pendahuluan budaya dan keagamaan, dalam lingkup nasehat strategi kemiliteran Snouck.

Sebagian besar Atjeh Verslag kemudian diterbitkan dalam De Atjeher dalam dua jilid yang terbit 1893 dan 1894. Dalam Atjeh Verslag-lah pertama disampaikan agar kotak kekuasaan di Aceh dipecah-pecah. Itu berlangsung lama, karena sampai 1898, Snouck masih saja berkutat pada perang kontra-gerilya.

Nasehat Snouck mematahkan perlawanan para ulama, karena awalnya Snouck sudah melemparkan isu bahwa yang berhak memimpin Aceh bukanlah uleebalang, tapi ulama yang dekat dengan rakyat kecil. Komponen paling menentukan sudah pecah, rakyat berdiri di belakang ulama, lalu Belanda mengerasi ulama dengan harapan rakyat yang sudah berposisi di sana menjadi takut. Untuk waktu yang singkat, metode yang dipakai berhasil. Snouck mendekati ulama untuk bisa memberi fatwa agama. Tapi fatwa-fatwa itu berdasarkan politik devide et impera.

Demi kepentingan keagamaan, ia berkotbah untuk menjauhkan agama dan politik. Selama di Aceh Snouck meneliti cara berpikir orang-orang secara langsung.

Dalam suratnya kepada Van der Maaten (29 Juni 1933), Snouck mengatakan bahwa ia bergaul dengan orang-orang Aceh yang menyingkir ke Penang. Van Heutsz adalah seorang petempur murni. Sebagai lambang morsose, keinginannya tentu menerapkan nasihat pertama Snouck; mematahkan perlawanan secara keras.

Tapi Van Heutsz ternyata harus melaksanakan nasihat lain dari Snouck, yang kemudian beranggapan pelumpuhan perlawanan dengan kekerasan akan melahirkan implikasi yang tambah sulit diredam. Akhirnya taktik militer Snouck memang diubah. Memang pada 1903, kesultanan Aceh takluk. Tapi persoalan Aceh tetap tak selesai. Sehingga Snouck terpaksa membalikkan metode, dengan mengusulkan agar di Aceh diterapkan kebijakan praktis yang dapat mendorong hilangnya rasa benci masyarakat Aceh karena tindakan penaklukkan secara bersenjata.

Inilah yang menyebabkan sejarah panjang ambivalensi dialami dalam menyelesaikan Aceh.

Sepionase?

Dr. P. Sj. Van Koningsveld, penulis Belanda yang gemar mengumpulkan tulisan-tulisannya bertalian kegiatan kontroversial Snouk mencatat beberapa perilaku Snouck Hurgronje. Kumpulan tulisan Van Koningsveld ini banyak mendapat pertentantangan dikalangan akademisi yang masih menjadi almamaternya di Leiden.

Dalam bukunya Snouck Hurgronje dan Islam (Girimukti Pasaka, Jakarta, 1989), Koningsveld menggambarkan kemungkinan Snouck masuk Islam oleh Qadi Jeddah dengan dua orang saksi setelah Snouck pindah tinggal bersama-sama dengan Aboebakar Djajadiningrat (1989: 95-107).

Van Koningsveld juga memberikan petunjuk-petunjuk yang memberikan kesan ketidaktulusan Snouck Hurgronje masuk Islam. Dia masuk Islam hanyalah untuk melancarkan tugasnya atau tujuannya yang hendak mengukuhkan kekuasaan Belanda di Indonesia, jadi bersifat politik–bukan ilmiah murni.

Veld berkomentar tentang aktivitas Snouck: "Ia berlindung di balik nama "penelitian Ilmiah" dalam melakukan aktifitas spionase, demi kepentingan penjajah".

Veld yang merupakan peneliti Belanda yang secara khusus mengkaji biografi Snouck menegaskan, bahwa dalam studinya terhadap masyarakat Aceh, Snouck menulis laporan ganda. Ia menuliskan dua buku tentang Aceh dengan satu judul, namun dengan isi yang bertolak belakang. Dari laporan ini, Snouck hidup di tengah masyarakat Aceh selama tiga puluh tiga bulan dan ia pura-pura masuk Islam.

Selain tugas memata-matai Aceh, Snouck juga terlibat sebagai peletak dasar segala kebijakan kolonial Belanda menyangkut kepentingan umat Islam. Atas sarannya, Belanda mencoba memikat ulama untuk tak menentang dengan melibatkan massa. Tak heran, setelah Aceh, Snouck pun memberi masukan bagaimana menguasai beberapa bagian Jawa dengan memanjakan ulama.

Dalam rentang waktu itu, ia menyaksikan budaya dan watak masyarakat Aceh sekaligus memantau perisriwa yang terjadi. Semua aktivitasnya tak lebih dari pekerjaan spionase dengan mengamati dan mencatat. Sebagai hasilnya ia menulis dua buku. Pertama berjudul "Aceh," memuat laporan ilmiah tentang karakteristik masyarakat Aceh dan buku ini diterbitkan. Tapi pada saat yang sama, ia juga menulis laporan untuk pemerintah Belanda berjudul "Kejahatan Aceh.” Buku ini memuat alasan-alasan memerangi rakyat Aceh.

Dua buku ini bertolak belakang dari sisi materi dan prinsipnya. Buku ini menggambarkan sikap Snouck yang sebenarnya. Di dalamnya Snouck mencela dan merendahkan masyarakat dan agama rakyat Aceh. Laporan ini bisa disebut hanya berisi cacian dan celaan sebagai provokasi penjajah untuk memerangi rakyat Aceh

Perbedaan Penentuan Awal Bulan Ramadhan dalam Tinjauan Fikih Islam

Beberapa hari lagi kita islam akan menghadapi bulan suci Ramadhan bulan yang penuh rahmat dan kasih sayang. Tapi, biasanya selalu dihadapkan dengan perbedaan

Beberapa hari lagi umat islam akan menghadapi Ramadhan, Tamu agung sekaligus bulan suci yang penuh rahmat (kasih sayang), magfirah (pengampunan) dan pembebasan dari api neraka. Momentum yang sangat tepat untuk melakukan perubahan dan perbaikan individu dan sosial. Kesempatan berharga untuk melakukan amal kebajikan, pembinaan jiwa, introspeksi diri dan segala bentuk sarana penunjang untuk meningkatkan kualitas ketakwaan di sisi Allah SWT. Bulan yang lebih baik nilainya dibandingkan seribu bulan, di mana Allah SWT akan melipat gandakan pahala amal kebaikan dan mengampuni noda dan dosa.

Para salafus shalih selalu merindukan datangnya bulan ramadhan. Mereka menantinya dengan penuh harap dan melakukan persiapan sejak dini untuk menyambutnya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kelancaran pelaksanaannya baik materi maupun ruhi sudah tersedia dan terprogram secara matang.

Mereka memaknai ramadhan secara luas. Tidak hanya sebagai bulan untuk melakukan sholat, berzakat dan ritual ibadah lainnya saja akan tetapi lebih dari itu sejarah mengabadikan bahwa beberapa peristiwa penting terjadi pada bulan Ramadhan. diantaranya; perang Badar, perang Hunain, Fathu Mekah (penaklukan kota Mekah) dan perang Ain Jalut. Hal tersebut bisa terelisasi berkat persatuan dan kesatuan umat islam dalam memahami nilai-nilai yang terkandung dalam bulan ramadhan dan menjadikannya sebagai spirit untuk melakukan perubahan dan perbaikan.

Namun fenomena yang menarik dan terjadi hampir setiap tahunnya adalah sampai saat ini umat islam di Indonesia tidak pernah menemukan kata sepakat untuk penentuan awal ramadhan, atau idhul fithri atau idhul adha. Masing-masing organisasi massa islam seperti Muhammadiyah, NU, Persis, HT dan DDI kerap mengeluarkan hasil "ijtihadnya" dalam penentuan awal bulan ramadhan lalu memfatwakan kepada massanya untuk mengikutinya.

Hal tersebut berimbas kepada kebingungan dan kegamangan sebagian umat islam dalam memulai puasa, idul fithri dan idul adha. Terkadang di suatu desa atau kampung, karena penduduknya berbeda organisasi menimbulkan perbedaan mereka dalam memulai puasa atau idhul fithri.

Anehnya fenomena yang sama tidak terjadi di belahan dunia islam lainnya seperti Timur Tengah dan Afrika. Kalaupun terdapat perbedaan dalam penentuan awal ramadhan, itu hanya terjadi antar negara bukan di satu negara sebagaimana kejadian di Indonesia.

Dalam beberapa tahun misalnya antar negara Arab Saudi dan Mesir atau Sudan terjadi perbedaan dalam penentuan awal bulan Ramadhan.

Khilafiah (perbedaan) antar negara tersebut dalam tinjauan fikih sah-sah saja, karena mungkin disebabkan perbedaan Mathla' (posisi terbitnya hilal).

Nah tulisan yang sederhana ini akan mencoba membahas faktor penyebab terjadinya khilafiah (perbedaan) para ulama mengenai persoalan tersebut dari tinjauan fiqih islam dan bagaimana pendapat mereka.

Penentuan Awal Bulan dan Fikih Islam

Khilafiah (perbedaan) para ulama islam dalam menentukan awal bulan bersumber dari perbedaan mereka dalam melihat hilal atau lebih dikenal dengan nama ikhtilaful mathali'. maksudnya bukan berarti bahwa matahari berjumlah lebih dari satu dan terbit di beberapa tempat, tetapi perbedaan posisi seseorang dalam melihat hilal. terkadang hilal bisa dilihat oleh mata telanjang atau dengan menggunakan alat teropong pada posisi tertentu, sementara itu ia tidak bisa terlihat pada suatu daerah karena tertutup awan atau jarak pandang yang jauh.

Kalau kita telaah khazanah keilmuan islam kita akan temukan bahwa ada dua sistem yang dipergunakan untuk penentuan awal bulan. dan itu mempunyai dalil kuat berdasarkan ayat Al -Quran dan hadits Rasul.

Pertama, Ru'yah Hilal. Adalah penentuan ramadhan dengan menggunakan penglihatan hilal (awal bulan) baik dengan mata telanjang atau alat teropong.

Kedua, Hisab. Adalah penentuan awal ramadhan dengan menggunakan hitungan hari.

Sudah menjadi kesepakatan para ulama islam bahwa standar untuk menentukan awal bulan adalah ru'yah hilal. Itu terjadi setelah tanggal 29 atau 30 sesuai dengan jumlah bilangan bulan arab. Hisab dalam konteks ini tidak dipergunakan karena tingkat keakuratannya yang lemah. Terkadang terjadi selisih 1 atau 2 hari dengan bulan arab. tetapi kalau hilal tidak bisa terlihat setelah tanggal 30, maka mereka membolehkan untuk menggunakan hisab (hitungan hari).

Allah SWT berfirman: Bulan ramadhan yang diturunkan padanya Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelas dari petunjuk dan pembeda. Barangsiapa di antara kalian yang melihatnya (hilal), maka berpuasalah. (QS. Al Baqarah: 185).

Juga berdasarkan hadits Rasululah SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah dan Ibnu Umar: hendaklah kalian berpuasa ketika melihat hilal ramadhan, dan berbuka puasa (idul fithri) ketika melihat hilal syawal. apabila hilal tidak kelihatan (karena terhalangi awan atau yang lainnya) maka sempurnakan bulan sya'ban menjadi 30 hari. (ditakhrij Bukari, Muslim, An nasa'i, Ad Darami, Ahmad dan Baihaqi).

Menurut riwayat Ibnu Umar: jika kalian melihat hilal maka berpuasalah, jika kalian melihat hilal (syawal) maka berbukalah puasa. jika hilal tidak kelihatan, maka perkirakan 30 hari. (ditakhrij Bukhari, Muslim, An Nasa'i dan Ibnu Majah).

Para ulama sepakat bahwa jika hilal terlihat di suatu negeri, maka tidak wajib bagi negeri yang letaknya berjauhan untuk berpuasa.

Mereka berbeda pendapat dalam persoalan sebagai berikut: jika penduduk suatu negeri melihat hilal, apakah wajib hukumnya bagi negeri tetangganya mengikutinya untuk berpuasa? atau apakah masing-masing negeri memiliki mathla' (tempat terbit hilal) tersendiri?

Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini: Pertama: apabila hilal sudah terlihat, maka wajib bagi negeri tetangganya untuk mengikutinya berpuasa. itu pendapat jumhur (mayoritas) ulama, termasuk murid-murid Imam Maliki yang dari Mesir sebagaimana diriwayatkan Ibnul Qasim. (Bidayatul Mujtahid juz 2 hal 45-47).

Dalil yang dipergunakan sebagai sandaran adalah: Keumuman perintah Allah dan Rasulnya yang dalam QS. Al Baqarah: 185 dan hadits riwayat Abu Hurairah dan Ibnu Umar di atas. Teks perintah berpuasa berdasarkan "rukyatul hilal" bersifat umum berlaku untuk semua umat islam di mana saja ia berada, Kedua: jika penduduk suatu negeri melihat hilal, maka tidak wajib bagi negeri tetangganya untuk mengikutinya berpuasa. itu pendapat mazhab Syafi'i. termasuk murid-murid Imam Malik yang dari madinah, juga Ibnu Al Majisyun dan Al Mughirah. (Bidayatul Mujtahid juz 2 hal 45-47).

Dalil mereka adalah Hadits riwayat Muslim dari Kuraib bahwasanya Ummu Al Fadhl Binti Haritsah pernah mengutus Kuraib ke Muawiyah yang waktu itu menjadi gubernur Syam, Kuraib bercerita: saya berangkati ke Syam dan menunaikan keinginan Ummul Fadhl, lalu tiba bulan ramadhan, saya melihat hilal pada hari jum'at dan besoknya berpuasa. Kemudian saya kembali ke Madinah pada akhir bulan ramadhan. Ketika Kuraib sampai di Madinah, Abdullah bin Abbas bertanya: kapan engkau melihat hilal? aku menjawab:hari jum'at. lalu bertanya lagi: engkau sendiri yang melihatnya? aku menjawab: yang lain juga dan mereka semua berpuasa pada pagi harinya termasuk Muawiyah. Ibnu Abbas berkata: kita di Madinah melihat hilal pada hari sabtu, kita masih berpuasa sampai menyempurnakan 30 hari. Kuraib berkata: saya bertanya: tidakkah cukup kita mengikuti Muawiyah? Ibnu Abbas menjawab: tidak, seperti itu kita diperintah oleh Rasulullah SAW. (ditakhrij muslim, Abu Dawud, At Turmuzi, An Nasa'i dan Ahmad Bin Hanbal).

Ibnu Rusyd dalam kitabnya bidayatul mujtahid mengomentari hadits ini: secara jelas/nyata hadits ini menuntut bahwa setiap negara memiliki legalitas hukum tersendiri dalam melakukan ru'yah, tanpa berketergantungan dengan negara lain. (Bidayatul Mujtahid, juz 2 hal 50-51).

Berangkat dari tinjauan fiqih tersebut, sudah menjadi semakin jelas bahwa perbedaan para ulama dalam menentukan awal bulan ramadhan bersumber dari perbedaan mereka dalam Ru' yatul Hilal dan itu terjadi antar negara bukan di suatu negara sebagaimana kasus di Indonesia.

Jadi dalam bingkai persatuan dan kesatuan umat islam yang merupakan maqasidus Syari'ah (tujuan keber-agama-an), sudah seyogyanya umat islam di indonesia menyatukan persepsi dalam penentuan awal ramadhan dan berusaha menghindari dan mengurangi keputusan-keputusan yang kontra produktif yang berpeluang menimbulkan bibit-bibit perpecahan antar umat islam. Semoga dengan niat ikhlas dan keinginan kuat melalui penyatuan persepsi mengenai penentuan awal bulan ramadhan, umat islam di Indonesia mampu bangkit dari krisis-krisis lainnya. Amiin. Wallahu a'lam bis showab.


Dinar dan Teknologi, Dimana Peluangnya ?

Dalam waktu dekat, ketika Dinar dan Dirham mulai dikenal secara luas Insyaallah, kelompok-kelompok pengguna Dinar dapat meningkatkan lebih lanjut kegiatan tolong-menolongnya dalam bentuk untuk saling bertransaksi menggunakan Dinar dan Dirham. Transaksi yang masih bersifat internal (jamaah atau Club) ini dapat meliputi kegiatan investasi, perdagangan maupun konsumsi.

Untuk tahap ini ada beberapa contoh yang bisa digunakan. Pertama adalah apa yang sudah dilakukan oleh E-Dinar , yaitu perusahaan yang bermarkas di Dubai. Dengan teknologi yang berbasis web, perusahaan ini sudah bisa memfasilitasi transaksi di internet antara pemegang account E-Dinar dengan pedagang atau penjual jasa yang juga sudah melayani pembayaran dengan menggunakan E-Dinar . Hanya karena teknologi web ini di Indonesia belum terlalu praktis untuk keperluan sehari- hari maka penggunaan E-Dinar di Indonesia masih sangat terbatas.

Contoh lain dari penggunaan Dinar di zaman modern ini adalah menggunakannya sebagai kartu tagih (Charge Card) yang berbasis Dinar sebut saja DinarCard. Cara beroperasinya mirip dengan kartu sejenis yang berbasis uang kertas, hanya setiap ada transaksi ditagihkan ke account Dinar dari pemegang kartu yang bersangkutan. Minimal ada dua jenis transaksi yang bisa difasilitasi oleh DinarCard yaitu transaksi untuk belanja dan transaksi untuk pengambilan tunai. Apabila transaksi belanja atau pengambilan tunai dilakukan oleh pemegang account dengan menggunakan mata uang lain selain Dinar, maka nilai transaksi akan dikonversikan ke Dinar sesuai rate yang berlaku saat transaksi.

Contoh berikutnya yang juga bisa diperkenalkan pada tahap ini adalah penggunaan Dinar dan Dirham sebagai basis Mobile Payment System (MPS) yang teknologinya sedang diperebutkan secara ketat oleh para pemain MPS dunia. Dengan teknologi MPS ini, telepon genggam yang saat ini sudah puluhan juta di Indonesia dapat berubah menjadi alat pembayaran yang efektif dari pengguna yang satu kepada pengguna lainnya. Dengan teknologi MPS, uang Dinar dan Dirham dapat digunakan sepraktis uang manapun didunia – namun tetap dengan keunggulannya yang hakiki yaitu nilai yang tidak bisa rusak atau dirusak oleh spekulan mata uang, Dinar juga akan selalu bisa di klaim kembali uang fisiknya sehingga akan tetap paling aman dari sisi risiko kejahatan penjahat-penjahat era cyber yang semakin canggih.

Karena persaingan teknologi telekomunikasi khususnya yang terkait dengan komunikasi bergerak saat ini tengah berlangsung sangat ketat antara para pemain besar di Indonesia maupun dunia, persaingan ini juga sudah masuk pada aplikasi-aplikasi yang akan meningkatkan layanan yang bisa dilakukan oleh komunikasi bergerak tersebut. Salah satu layanan yang saat ini diperebutkan oleh para penemu adalah bagaimana menggunakan teknologi komunikasi bergerak untuk layanan pembayaran. Teknologi ini dikenal dengan Sistem Pembayaran Bergerak atau Mobile Payment System (MPS).

Penerapan mata uang Dinar dan Dirham pada zaman ini juga akan sangat diuntungkan dan dipercepat dengan adanya kemajuan tekonolgi MPS tersebut. Ambil contoh misalnya kita mau membayar taksi atau membayar makanan di restaurant, dengan uang Dinar yang berupa fisik koin emas tentu sangat merepotkan. Pertama karena nilainya, untuk membayar uang taksi Rp 40,000 hanya perlu 0.03 Dinar pada harga Dinar sekarang. Membayar makan di restauran Rp 80,000 hanya 0.06 Dinar. Kerepotan kedua karena fisiknya sendiri, tentu juga merepotkan di zaman sekarang kalau kita harus mengganti dompet kita menjadi kantong uang logam seperti ratusan tahun lalu.

Dengan kaidah bahwa Islam ini adalah agama akhir zaman, maka tentu Islam akan juga sangat mudah mengikuti perkembangan zaman. Di zaman teknologi ini, tentu kita juga bisa gunakan teknologi kartu, smart card, dan bahkan teknologi Mobile Payment System (MPS) sebagai alat untuk membantu kepraktisan penggunaan uang Dinar dan Dirham.

Teknologi Mobile Payment System (MPS) pada dasarnya adalah penggunaan sarana komunikasi bergerak - salah satunya yang paling populer adalah telepon genggam - sebagai alat bantu pembayaran. Penggunaan teknologi ini akan sangar praktis karena telepon genggam sudah dimiliki oleh puluhan juta orang di Indonesia saja. Semua orang yang telah menggunakan telepon genggam, tidak lama lagi insyaallah juga akan bisa bertransaksi membeli barang atau jasa menggunakan telepon genggam yang dimilikinya tersebut.

Ketika pembayaran dilakukan menggunakan teknologi MPS, maka tidak ada perbedaan dalam hal kepraktisan penggunaan uang kertas dibandingkan penggunaan uang logam seperti Dinar dan Dirham. Bahkan dengan teknologi MPS ini akan nampak keunggulan uang Dinar dan Dirham yaitu dengan kepraktisan yang sama dengan uang kertas, Dinar dan Dirham jauh lebih aman dari sisi nilai (tidak bisa dirusak oleh spekulan), dan jauh lebih aman pula dari kejahatan kerah putih.

Keamanan yang lebih tinggi ini antara lain disebabkan karena di dalam Sistem MPS untuk uang Dinar dan Dirham diharuskan adanya uang yang secara fisik disimpan di satu pihak yang terpercaya. Pihak yang terpercaya ini secara syariah kita sebut Penjamin dan secara teknologi system MPS kita sebut Trusted Third Party (TTP). Penjamin atau TTP ini yang akan memberikan otorisasi dan autentikasi pembayaran di setiap transaksi.

Pihak pengguna telepon genggam yang telah memiliki account Dinar atau Dirham di MobileDinar misalnya, dapat membeli barang atau jasa kepada pedagang (merchant) yang juga memiliki account di MobileDinar.

Sebelum menyerahkan barang atau jasanya kepada Pelanggan pihak Pedagang atau Merchant akan minta lebih dahulu nomor account (bisa berupa nomor telepon genggam) MobileDinar Pelanggan yang bersangkutan. Atas dasar nomor account Pelanggan ini, pihak Merchant akan mengirim detil transaksi dari pelanggan tersebut ke MobileDinar. MobileDinar kemudian akan melakukan autorisasi dan autentikasi kepada Pelanggan. Pelanggan melalui telepon genggamnya akan memberikan konfirmasi dengan menggunakan nomor identifikasi personal kepada MobileDinar. Selanjutnya MobileDinar akan memberikan konfirmasi ke Merchant bahwa transaksi bisa dilaksanakan, barang atau jasa dapat diserahkan oleh pihak Merchant ke Pelanggan.

Atas transaksi ini, MobileDinar akan melakukan debit dari account Pelanggan dan memberikan kredit ke account Merchant sejumlah transaksi yang dimaksud. Keseluruhgan proses ini akan berjalan sangat cepat dalam bilangan detik atau menit tergantung dari kepadatan jaringan komunikasi yang ada. Perlu diingatkan disini bahwa ada Undang-Undang Republik Indonesia no 23 tahun 1999 yang antara lain di pasal 2. Ayat 3 mengatur bahwa "Setiap perbuatan yang menggunakan uang atau mempunyai tujuan pembayaran atau kewajiban yang harus dipenuhi dengan uang jika dilakukan di wilayah negara Republik Indonesia wajib menggunakan uang rupiah, kecuali apabila ditetapkan lain dengan Peraturan Bank Indonesia." Artinya apabila teknologi ini digunakan maka aspek legal formal tersebut harus kita atasi dahulu.

Meskipun nampaknya sederhana proses penggunaan MobileDinar ini, namun perlu dipahami bahwa keseluruhan transaksi ini harus berjalan dengan keakuratan dan keamanan yang sangat tinggi. Oleh karenanya infrastruktur teknologi yang digunakan juga harus bisa sangat diandalkan. Secara ringkas proses dan infrastruktur teknologi MobileDinar dapat dilihat di illustrasi disamping.

Operator-operator Seluler di Indonesia sebenarnya saat ini sudah sangat mampu untuk menyediakan teknologi ini; tinggal masalahnya adalah dukungan dari pihak-pihak yang memiliki otoritas keuangan seperti BI - mau nggak mereka mengijinkan Dinar digunakan sebagai alat bayar dalam sistem Mobile Payment System, M - Wallet, M-Dinar, MobileDinar dan sejenisnya.

Karena dukungan BI ini unlikely bisa kita peroleh - maka biarlah nanti waktu yang menentukan uang mana yang bertahan; Rupiah kah ?, Dollar kah atau Dinar ?. Berdasarkan sejarah ribuan tahun dan Hadits Rasulullah SAW saya yakin bahwa Dinar-lah yang akan bertahan. Wallahu A'lam.

Meninggalkan Salat Kafir?

Tanya:

Assalamu alaikum wr.wb.

Ust. saya pernah meninggalkan salat tiga kali berturut-turut. Apa yang wajib dilakukan karena ada hadis yang mengganggap bahwa yang demikian itu telah menjadikan kafir? Atas jawabannya kami ucapkan terima kasih.

Jawab:

Waalaikum salam wr.wb

Saudaraku seiman, setiap anak Adam potensial berbuat dosa, tetapi sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah orang yang selalu segera bertaubat. Demikianlah Rasulullah s.a.w. memberitahukan kepada kita sebagaimana diriwayatkan oleh al-Turmudzi (No: 2499). Kesalahan itu bisa berupa dua hal, yaitu meninggalkan kewajiban atau melakukan larangan. Melihat kasus yang saudara sampaikan berarti itu termasuk dalam kelompok pertama.

Mengukur dan menilai sebuah perbuatan –apalagi ibadah-- tidak cukup hanya melihat yang tampak saja. Tetapi lebih jauh dari itu, yakni latar belakang suatu perbuatan, juga sangat menentukan, baik itu pengetahuan maupun niat yang menjadi dasarnya. Begitu pula meninggalkan salat fardhu, sebagaimana yang Anda lakukan, setidaknya ada tiga kemungkinan:

Pertama, meninggalkan karena udzur, lupa misalnya, maka dia tidak berdosa dan harus melakukan salat tatkala mengingatnya.

Kedua, karena sengaja didasari dengan pengingkaran akan kewajibannya. Untuk ini ulama sepakat, bahwa ia telah keluar dari Islam alias kafir.

Ketiga, meninggalkan salat dengan sengaja, tetapi disebabkan kemalasan tanpa mengingkari akan kewajibannya, maka dalam hal ini ulama sepakat pula bahwa itu merupakan dosa besar. Dan secara dzahir dari kebanyakan hadis yang terkait dengan itu menyatakan bahwa pelakunya termasuk kafir. Sebagaimana sabda Nabi: "Pembatas antara seseorang (muslim) dan kekufuran adalah meninggalkan salat (fardhu)." (H.R. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, al-Turmudzi dan Ibn Majah). Artinya bila seseorang telah memasuki batas berupa meninggalkan salat berarti telah kafir.

Hanya saja, ulama berbeda pendapat dalam memahami predikat kafir tersebut. Ada yang memahami menurut dzahirnya. Di antaranya adalah Umar Ibn al-Khattab, Ibn 'Abbas, dan Ahmad Ibn Hanbal (Nail al-Authar : II,257). Sebagian lain memahami bahwa makna hadis itu adalah orang yang melanggar itu telah melakukan perbuatan, sebagaimana perbuatan orang kafir atau berhak mendapat hukuman seperti hukuman orang kafir, yaitu dibunuh. Atau pula dipahami bahwa predikat "kafir" itu hanya bagi orang yang menganggap halal meninggalkan salat. Sedangkan status orang tersebut tetap mukmin tetapi fasik (pelaku dosa besar), andaikan orang meninggal dalam kondisi demikian, maka ia mati su'ul khatimah, alias dijamin masuk neraka.

Anda harus bersyukur kepada Allah sebanyak-banyaknya, karena Ia masih memberi kesempatan besar untuk menjadi hamba yang dikasihinya. Hal yang harus Anda lakukan dalam kondisi bersalah seperti ini, –sebagaimana petunjuk hadis yang pertama di atas- adalah bertaubat. Yaitu dengan cara, pertama, menyesali sedalam-dalamnya atas pelanggaran tersebut. Kedua, meminta ampun kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Ketiga, mengqada' salat yang yang Anda tinggalkan. Keempat, harus bertekad bulat tidak mengulangi perbuatan tersebut (Riyad al-Shalihin :33).

Dengan demikian, yakinlah Allah mengampuni Anda, sebab Ia akan mengampuni segala dosa selain dosa syirik yang dibawa mati. Ia telah berfirman:

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. (al-Nisa':48).

Ia bahkan melarang hambanya berputus asa dari ampunannya dengan berfirman: "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (al-Zumar: 53).

Semoga Allah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua, agar mudah istikamah dalam iman dan takwa. Amin. Wallahu a'lam.

Friday, August 15, 2008

Remaja Dilamun Cinta

Pernah jatuh cinta? Bagaimana rasanya? Pasti seronok. Rasa bahagia mendakap dada. Hidup berasa sungguh nikmat. Rasanya tak sah kalau tak cerita kepada kawan-kawan yang kita sedang jatuh cinta. Biar mereka juga merasakan apa yang sedang kita rasa. Bila perlu, kita cerita kepada siapa saja tentang orang yang sedang kita cintai meski orang yang kita cintai itu tak tahu bahawa dia sedang kita cintai. Kita begitu percaya diri dan mulai mencari cara untuk mendekatinya.

Sahabat muda muslim, kenapa kita merasa senang dan bahagia kalau jatuh cinta? Menurut Robert Sternberg, cinta adalah sebuah kisah, kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan keperibadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Ada kisah tentang perang merebut kekuasaan, misteri, permainan dan sebagainya. Kisah pada setiap orang berasal dari “senario” yang sudah dikenalnya, apakah dari orang tua, pengalaman, cerita dan sebagainya. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana ia bersikap dan bertindak dalam sebuah hubungan. (http://e-psikologi.com, pada pembahasan tentang “Cinta”)

Ketika jatuh cinta, kita tiba-tiba merasakan dorongan ingin bertemu dengan orang yang kita cintai. Dorongan itu bahkan sangat kuat menekan kita manakala ada orang yang membicarakan si dia, atau ada orang yang menyebutkan namanya, lebih lucunya ketika membaca tulisan yang kemudian menuliskan sebuah nama yang sama dengan nama orang yang kita cintai. Kita jadi rindu nak bertemu, atau sekadar ingin berkomunikasi dengannya. By the Way, pernah rasa tak?

Tapi anehnya, seringkali kita juga merasa harus jaga imej. Pura-pura jual mahal ketika berkomunikasi atau kebetulan bertemu dengan orang yang kita cintai. Meski rasa ingin mencurahkan perasaan itu begitu kuat menekan. Lucu juga memang. Itu artinya, bahawa jatuh cinta memang unik. Tapi dengan catatan ni, biasanya jika yang jatuh cintanya itu masih malu-malu... Eh, umumnya memang malu-malu kan?

Sahabat muda muslim, ketika jatuh cinta, kita jadi merasa lembut. Baik lisan kita atau saat kita menulis. Kita mulai belajar mengatur pilihan kata saat berbicara. Terutama ketika bicara dengan si dia yang telah membuat kita jatuh hati. Itu kita lakukan biasanya untuk mendapat perhatiannya. Untuk memberikan imej bahawa kita baik di hadapannya. Lastly, kita akan mendapat simpati darinya. Awalnya memang simpati, siapa tahu lama-kelamaan menumbuhkan empati dan akhirnya jatuh hati. Bukan tak mungkin kan?

Karakter cinta
Jatuh cinta membuat kita merasa harus menumpukan perhatian, merasa harus bertanggungjawab, merasa harus hormat di hadapan orang yang kita cintai, dan merasa harus mengetahui segala selok-belok tentang dirinya. Erich From, murid kesayangan Sigmund Freud pernah menyampaikan bahawa dalam cinta itu harus ada empat unsur yang perlu dimiliki, yakni:

Pertama, Care (perhatian). Cinta harus melahirkan perhatian pada yang dicintai. Kalau kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesihatan dan kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang tersebut dan akan berusaha meringankan bebannya. Termasuk jika kita jatuh cinta dengan mencintai si dia, maka segala bentuk perhatian akan kita tunjukan pada si dia. Kita jadi sering menulis namanya, menyebutkan namanya, mungkin diam-diam mengumpul fotonya. Apalagi dengan berkembangnya teknologi maklumat sekarang ni, kita boleh akses blognya yang mungkin saja banyak foto dirinya. Diam-diam kita menjadi secret admirer-nya. Karena tujuan mulianya adalah mendapat perhatiannya sebagai seorang kekasih.

Kedua, Responsibility (tanggungjawab). Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orangtua yang mencintai anaknya, akan bertanggungjawab akan kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya, akan bertanggungjawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumahtangganya. Seorang jejaka atau gadis yang saling jatuh cinta, ia akan berusaha untuk memposisikan bahawa mereka bertanggungjawab terhadap hubungannya. Menjaganya dan merawatnya jangan sampai retak. Mereka yang memahami ajaran Islam, maka jatuh cinta itu bukan untuk melakukan perbuatan yang dibenci oleh Sang Pemilik Cinta, iaitu Allah Swt. Ia akan menjaga pandangannya, perasaan, hatinya, dan juga aktivitinya agar tak menyimpang. Tapi, cinta bukan lagi tanggungjawab jika sepasang remaja yang dilanda cinta itu mengekspresikannya dengan cara yang membuat mereka dibenci Allah Swt, seperti bercouple misalnya.

Ketiga, Respect (hormat). Cinta harus melahirkan sikap menerima apa adanya pada yang dicintai, kelebihannya kita syukuri, kekurangannya kita terima dan perbaiki. Tidak bersikap sewenang-wenang dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya. Inilah yang disebut respect. Itu sebabnya, seringkali kita mendengar cerita ada orang yang saling jatuh cinta itu walau berbeza etnik, berbeza bahasa, berbeza budaya, bahkan ada yang sampai cinta buta, iaitu berbeza agama. Why? Sebab perasaan cinta akan melahirkan sikap menerima apa adanya. Wah, kalau tak ada filter akidah memang akhirnya akan hancur. But, ini kita bicara secara umum, bahawa cinta akan melahirkan respect kepada si dia yang kita cintai. Betul ke tak?

Keempat, Knowledge (pengetahuan). Cinta harus melahirkan minat untuk memahami selok-belok yang dicintai. Kalau kita mencintai seorang wanita atau lelaki untuk dijadikan isteri atau suami, maka kita harus berusaha memahami keperibadian, latar belakang keluarga, minat, dan ketaatan beragamanya. Tak perlu jatuh cinta pun, Eh, kalau kita bicara secara umum pun, sebenarnya ketika jatuh cinta kita pasti menyelami hati budi si dia. Pastinya ada ciri-ciri yang diinginkan dalam pencarian itu dan ia bergantung kepada keperibadiannya. Ada yang merasa agama tak perlu menjadi pertimbangan, tapi ada pula yang merasa bahawa agama harus menjadi pertimbangan saat jatuh cinta. Kepada siapa kita harus mencintai. Begitu kan? But, intinya secara umum, cinta memang akan melahirkan rasa ingin tahu untuk menyelidiki si dia yang kita cintai, yang telah membuat kita jatuh hati dan jatuh cinta kepadanya. Setuju?

Tetap iffah(Menjaga Kesucian dan Kehormatan diri) selama jatuh cinta
Menurut Hamka, “Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu-sedan. Tetapi cinta menghidupkan penghargaan, menguatkan hati dalam perjuangan, menempuh onak dan duri kehidupan.”Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah, ada persoalan besar yang harus diperhatikan oleh orang yang cerdas, iaitu bahawa puncak kesempurnaan, kenikmatan, kesenangan, dan kebahagiaan yang ada dalam hati dan ruhani tergantung pada dua hal.

Pertama, karena kesempurnaan dan keindahan sesuatu yang dicintai, dalam hal ini hanya ada Allah, karenanya hanya Allah yang paling utama dicintai. Kedua, puncak kesempurnaan cinta itu sendiri, artinya darjat cinta itu yang mencapai puncak kesempurnaan dan kesungguhan. (dalam kitab al-Jawabul Kafi Liman Saala’ Anid Dawaaisy-syafi, terjemah. hlm. 255)

Lebih lanjut Ibnu Qayyim menjelaskan, “Semua orang yang berakal sihat menyedari bahawa kenikmatan dan kelazatan yang diperoleh dari sesuatu yang dicintai, bergantung kepada kekuatan dorongan cintanya. Jika dorongan cintanya sangat kuat, kenikmatan yang diperoleh ketika mendapatkan yang dicintainya tersebut lebih sempurna.”Mungkin kita memang sangat haus , pulak tu, waktu siang dengan terik matahari yang menyengat, maka kita akan semakin haus dan semakin ingin mencari air untuk memenuhi rasa haus kita. Kalau dapat air, maka nikmatnya benar-benar terasa. Tanya kenapa?


Sahabatku, kita sering mendengar bahawa jatuh cinta dan akhirnya mencintai orang yang kita cintai adalah sebagai anugerah terindah. Walaupun menurut saya, itu terlalu dramatik. Sebab, urusan cinta ini sangat kompleks, sahabat. Bukan macam matematik yang serba pasti. Tapi yang jelas dan yang paling utama, cinta bagi kita sebagai Muslim, harus sesuai sudut pandang Islam. Bukan yang lain.

Guys, setiap perbuatan yang kita lakukan tu pasti sesuai dengan cara pandang kita terhadap perbuatan tersebut. Lebih luas lagi cara pandang kita tentang kehidupan. Kalau kita memandang hidup tu sekadar tumbuh, berkembang, lalu sampai titik tertentu, mati (dan tidak ada kehidupan akhirat), maka perbuatan kita pun bakal mengikut apa yang kita faham tentang kehidupan tersebut. Kita boleh bebas berbuat apa saja sesuai keinginan kita, karena kita merasa bahawa hidup cuma di dunia, Life is to enjoy. Kehidupan setelah dunia kita anggap tidak ada. Artinya, kita jadi tidak kenal ada istilah pahala dan dosa.

Sebaliknya, bagi kita yang meyakini bahawa kita berasal dari Allah Swt. yang menciptakan kita semua, maka hidup di dunia juga adalah untuk mengabdikan diri kepadaNya, dan setelah kematian kita akan hidup di alam akhirat sesuai dengan amalan yang kita lakukan di dunia. Kalau banyak amal baik yang kita lakukan, insya'Allah balasannya pahala dan di tempatkan di syurga.

Sebaliknya, kalau lebih banyak atau selama hidup kita maksiat dan tak sempat bertaubat, jelas dosa dan kita ditempatkan di akhirat di tempat yang buruk, iaitu neraka. Naudzubillahi min dzalik.

Nah, dengan sudut pandang terhadap kehidupan yang benar, maka ketika melakukan apapun kita akan menyesuaikan dengan cara pandang kita tentang kehidupan yang benar itu. Termasuk ketika kita jatuh cinta. Jangan, mentang-mentang jatuh cinta, kita pun mengekspresikan cinta seenak hawa nafsu kita. Jangan, asal sedap dipandang mata, main hentam kromo. Jangan begitu. Tapi intinya, kita fikir bagaimana seharusnya ia dilakukan menurut aturan Islam. Bukan berfikir bagaimana dilakukan sesuai zaman sekarang. Tolong dicatat ya.

Ini penting dan perlu. Sebab, kalau yang berfikirnya “mengikut zaman ini”, ya kita akan berfikir secara bebas. Misalnya ketika manusia itu dianggap berhak melakukan apa saja dalam kehidupan yang ada sekarang, iaitu Kapitalisme-Sekularisme, maka tentu akan berbuat apa saja sesuka hati (bercouple, dating, zina, dsb). Karena merasa mereka berhak melakukan hal tersebut. Tidak langsung terikat dengan aturan yang benar. Bahaya besar, Bro!

Sementara jika kita fikir “bagaimana seharusnya”, maka ia akan disesuaikan dengan aturan yang benar. Karena menganggap kehidupan yang ada ini harus sesuai aturan yang benar. Dan Islamlah yang benar. Bukan yang lain. Itu sebabnya, ketika jatuh cinta pun kita harus tetap iffah . Ibnu Abbas berkata bahawa orang yang jatuh cinta tidak akan masuk syurga kecuali ia bersabar dan bersikap iffah karena Allah dan menyimpan cintanya karena Allah. Dan, ini tidak akan terjadi kecuali bila ia mampu menahan perasaannya kepada ma’syuq-nya (kepada orang yang dicintainya), mengutamakan cinta kepada Allah, takut kepadaNya, dan ridha denganNya. Orang seperti ini yang paling berhak mendapat darjat yang disebutkan oleh

Allah Swt. dalam al-Quran:

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal (nya). (QS an-Naazi’aat [79]: 40-41)

Kita boleh sahaja jatuh cinta. Tapi, tetap harus menjaga kehormatan dan kesucian diri. Yakni dengan cara tetap menjadikan Allah dan RasulNya sebagai pemandu hidup kita. Kita melakukan perbuatan atas dasar petunjuk dari Allah melalui al-Quran dan petunjuk dari Rasulullah saw. berupa as-Sunnah. Inilah pedoman hidup kita. Ok?